Pasarwargacitraland.com - Makanan atau masakan basi adalah salah satu ancaman nyata dalam bisnis kuliner. Dampak buruknya adalah selain makanan atau masakan menjadi tidak enak dan tidak layak dikonsumsi, juga bisa berakibat fatal jika tetap dimakan. Efeknya mulai dari mules, sakit perut, demam, muntah, mencret bahkan bisa berujung kematian terutama untuk anak-anak jika tidak segera ditolong ke puskesmas, rumah sakit atau klinik dokter terdekat.
Anda harus benar-benar concern sama yang namanya "basi" kalau serius terjun di bisnis kuliner. Kalau sampai makanan atau masakan basi tetap disajikan atau dikirimkan kepada pelanggan, sudah pasti tidak akan ada yang namanya repeat order. Sekalipun anda mengganti menu baru tetapi kepercayaan customer sudah berkurang. Terutama untuk anda-anda yang baru terjun ke bisnis kuliner. Bersiap-siap untuk bangkrut dan tutup! Jadi bisnis kuliner tidak semudah yang dibayangkan banyak orang.
![]() |
| Awas, makanan atau masakan basi bisa bikin bisnis kuliner bangkrut! |
Tips Mencegah Masakan Tidak Cepat Basi
Ada beberapa ciri sebuah hidangan makanan atau masakan mulai basi. Gampang kok diketahui. Beberapa ciri atau tandanya antara lain:
- Warna makanan atau masakan tampak berubah.
- Aroma menjadi lain bahkan cenderung menyengat atau berbau busuk.
- Timbul buih-buih putih, busa atau gelembung-gelembung. Terutama untuk sambal atau masakan yang mengandung kuah.
- Tekstur makanan atau masakan tampak aneh dan berubah. Biasanya mulai berlendir dan kalau ada kuahnya, kuah menjadi seperti mengental.
- Rasa makanan atau masakan menjadi lain misalnya tampak asem, getir, pahit, dsb. Pokoknya tidak biasanya lah.
- Tampak tumbuh jamur. Kalau ini sudah parah banget dah. Sudah jadi racun dan harus segera dibuang!
Sesuai dengan pengalaman kami, kami bagikan salah satu tips terbaik agar masakan tidak cepat basi. Ingat ini untuk masakan ya, bukan untuk camilan, kue, roti, minuman, dsb. Tips ini kami dapatkan secara langsung dari salah satu pelanggan setia yang rupanya juga mantan orang kuliner. Caranya pun sangat sederhana yaitu menambahkan 2 tetes cuka dapur (cuka makan) dalam setiap masakan atau menu yang kita masak. Ini yang paling mudah dilakukan dan cuka mudah didapatkan.
Ingat, hanya 2 tetes ya. Tidak boleh lebih! Karena tidak semua menu masakan cocok dengan tambahan cuka. Kalau kebanyakan takutnya mempengaruhi aroma dan rasa masakan. Tapi kalau hanya 2 tetes dijamin tidak akan mempengaruhi rasa masakan. Cuka ditambahkan pada waktu proses pemasakan ya. Bukan setelah selesai masak. Setelah ditambahkan lalu dimasak dan diaduk rata seperti biasanya, tunggu mendidih atau matang baru dipadamkan apinya. Diangkat, mulai dipajang lalu dihidangkan. Tentu saja ini masakan yang dimasak dalam porsi besar yang disajikan layaknya restoran atau warung makan yang lauk pauknya pilih-pilih alias cedok-cedok. Mirip sajian warteg atau restoran Padang gitu. Bukan yang disajikan per piring atau per porsi ya. Kalau yang per piring atau per porsi tidak bakalan basi karena langsung disantap pembeli dan tidak boleh sembarang tambah cuka. Bisa fatal!
Silakan dicoba dan dipraktekkan ya Kawan! Dijamin masakan atau makanan lebih awet dan lebih tahan lama dari proses pembasian. Ingat ini hanya mencegah saja karena jika penanganan lebih lanjut tetap salah atau keliru, ya tetap saja masakan atau makanan akan basi. Hanya membantu memperlama daya tahan sampai masakan atau makanan tersebut laris terjual. Besok tinggal memasak ulang yang baru. Semua laris terjual tanpa ada yang sia-sia terbuang.
